Tentang Suami Yang Merindukan Pulang

Apa yang kaudambakan dari musim hujan?
Ada bulir2 kenangan menetes di sepanjang jalan
Salatiga-Watusari, rindu2 tak terperi
Emak, Bapak, sanak, kerabat, di benak ini semua melekat, erat

Jarot, Eko Sus, Yulianto, Pak Edi dan semua pejuang waktu
Sama2 dulu berjuang demi sebaris berita, tentang cerita di seputar wilayah selatan ibukota

Juga rumah kita yang sederhana, yang kita raih dengan tetes keringat, darah, dan air mata
Bawalah makan, Mas, sms-mu terbaca
Kubelah Ungaran dan sebungkus nasi ayam penyet yang kubeli di tepi Sumurjurang
Bergoyang2 gontai di setang motor yang membawaku pulang

Kau pernah mengeluh, sebab di setiap pagi yang sejuk selepas subuh
Aku membeku di tepi meja, menancapkan pandangan pada lembaran2 yang hati2 kueja

Malam2 dingin di Semarang di antara Desember dan Januari
2014 janganlah kau beranjak dan berlari
Dari sana kita mulai menapaki janji2, cita2 untuk hidup mandiri

Satu setengah tahun sudah aku menjauh
Menepi di utara Australia yang panas penuh peluh
Tapi kauingat, pulang ke Jawa Tengah adalah niat
Luna, Lana, Lila, Hibban, Bebe, Duta, Bening, dan Rakai
Semua menanti sang paman yang berjanji untuk segera sampai

Juli nanti, Ndhuk.. aku akan terbang mengitari perbatasan
Menetap lagi di gubuk kita, dan kali ini insjaa Allaah selamanya


Mareeba, 26 Januari 2020

Comments

Popular posts from this blog

Disiplin Diri

Gunung

Piala Dunia