Bahasa Apa Yang Cocok Untuk Membesarkan Anak?

Tadi malam, Selasa (21/1/2020) di ILC saya menemukan uraian menarik dari dalam tenar Sujiwo Tejo. Dalam acara bertajuk muncul2nya kerajaan2 baru du republik, ia mengungkapkan kehidupan sebagai anak raja di dalam masyarakat kerajaan akan terasa "nyeni" dan estetis. Alasannya karena anak2 raja, tidak seperti anak2 biasa yang tumbuh dalam kehidupan republik seperti kita ini, akan dididik sebagai penguasa sedari kecil.

"Mereka akan belajar sastra, bermain pedang, beladiri dan belajar yang lain karena mereka sejak lahir sudah memiliki semua yang ada di kerajaan," ujarnya.

Satu gagasan yang saya ambil dari penjelasan dalang Jancuk adalah perlunya mengajarkan ilmu berbahasa dan sastra kepada anak sejak dini.

Muncul beberapa kali di benak saya, bahasa apa yang akan kamu pakai untik percakapan sehari2 dengan anak2mu. Sejauh ini saya masih memilih bahasa Jawa. 

Alasannya bahasa ini masih menjadi bahasa ibu saya dan isteri, dan bahasa Jawa memiliki kosakata lebih luas daripada bahasa Indonesia. Bahasa Jawa memiliki kosakata yang mewakili rasa dan karsa, yang tidak dimiiliki bahasa Indonesia.

Teringat saya dengan perkataan ustadz Budi Ashari dalam satu ceramahnya di spotify, Nabi Muhammad SAW tidaklah tanpa alasan dibesarkan dalam lingkungan pedesaan di pegunungan. 

"Selain udaranya yang sejuk menyehatkan, bahasa yang digunakan masyarakat sana masih bahasa Arab murni, belum bercampur2 seperti bahasa Arab pasar di Mekkah."

Kemampuan berbahasa dan penguasaan kosakata adalah salah satu alat untuk merangsang kecerdasan anak. Kurangnya kemampuan berbahasa dan penguasaan kosakata memiliki dampak negatif antara lain membuat anak gagap. 

Itu saya baca dari buku seorang pakar kesehatan jiwa dari Mesir bernama Prof Dr. Abdul Aziz El-Quusy, Pokok2 Kesehatan Jiwa/Mental yang bukunya diterjemahkan oleh Dr. Dzakiyah Drajat.

Mungkin kawan2 punya pandangan lain tentang pemilihan bahasa percakapan sehari2 di rumah. Seperti yang tengah ramai, di Jakarta keluarga2 muda sudah ada yang menggunakan bahasa Inggris dengan anaknya.

Kelas menengah lain yang lebih religius bahkan diberitakan sudah ada yang menerapkan kata2 Arab. Semua itu monggo2 saja.

Comments

Popular posts from this blog

Disiplin Diri

Gunung

Piala Dunia