Posts

Showing posts from May, 2012

Renungan

Pagi-pag i(29/10) dapat SMS dari teman sekampung. Dia lapor kalo ada tetangga yang bunuh diri semalam. Konon si tetangga itu punya penyakit akut serta beberapa masalah keluarga yang alot.Lemes aja dengernya, mengingat si "Bung" ini lumayan dekat dengan saya. Warung kopi pinggir jalan gara-garanya. Yang lebih bikin lemes, proses 'cabut nyawa'nya lumayan sadis, menabrakkan diri ke arah kereta api yang lagi ngebut (ada gak seh kereta api jalannya pelan? :p) Yay, memang terkadang bunuh diri adalah cara terbaik dan terburuk sekaligus terakhir alias pamungkas. Pikiran saya langsung terbang pada nama Kurt Cobain. Dialah pahlawan saya semasa SMA, tentu bukan karena sisi gelapnya sebagai drug user melainkan karena musiknya yang terlalu mewakili jiwa saya. Kurt mati menembak kepalanya sendiri gara-gara tekanan media sama ketergantungan heroin. Kurt, selayaknya si 'Bung' tetangga saya, mti karena tidak tahan menanggung beban hidup. Pertanyaannya kemudian, sejahat itu

Tentang Idola

Sabtu siang (23/10) sehabis mandi saya iseng-iseng buka facebook. Salah seorang teman yang bekerja di media nyetatus bahwa majalah Rolling Stone Indonesia (RSI) akan mengadakan workshop tentang bisnis musik di aula SMA N 1 Semarang. Saya otomatis tergopoh-gopoh. Rolling Stone adalah majalah musik kesukaan saya. Jarang sekali ada kesempatan begini. J Sesampainya di sana segera saya mendaftarkan diri. Gratis plus bingkisan berupa majalah RSI edisi November 2009 dengan kover Madonna (lucky me, edisi ini saya ketinggalan, :p). Beberapa menit kemudian acara dibuka oleh Wendi Putranto, staff editor RSI yang juga mantan manajer band The Upstairs. “assalamu’alaikum SMA Satu!!” Salam pembuka Wendi lalu dijawab dengan koor panjang hadirin, “wa’alaikumsalaaam!!!”. Siang itu RSI bekerjasama dengan Yamaha mengadakan pelatihan bisnis musik bagi pelajar SMA, selain Semarang Workshop ini juga didakan di Jogjakarta dan Bandung. Tujuannya tak lain adalah memberikan semacam pedoman bagi para pelajar ya

Sejenak Geje

Dasar, keturunan Jan Pieterzoon Coen!! Makian begini beberapa kali saya dapati saat menonton adegan mendiang Dono dijahili teman-temannya dalam sinema Warkop DKI yang sering ditayangkan ulang oleh almarhum TPI. Tapi hey, ada yang menarik! yaitu terdapatnya nama seorang tokoh yang tidak main-main dalam sejarah Nusantara. Ehmm, Jan Pieterzoon Coen atau biasa disebut JP. Coen adalah seorang Gubernur Jendral Hindia-Belanda (1619-1623 dan 1627-1629). Bapak ini yang memberi nama Batavia (Betawi) pada sepetak daerah Jawa di bagian barat setelah menumpas orang-orang Banten dan Inggris yang mukim lebih dulu di sana. Sebagai seorang yang menyebalkan―menurut Dono dan sebagian besar orang Indonesia :D― Coen dikenal orang yang tegas dan nggak mau kompromi. Dulu rakyat Banda dan Jayakarta (Jakarta sekarang) dibikin menderita lair-batin sama meneer yang satu ini. Sifat itu dituangkan dalam satu slogannya yang melegenda : Dispereert niet, ontziet uw vijanden niet, want God is met ons. (pakailah Goo

High Flying Birds Still Speeding

Remah-remah Oasis, Beady Eye dan mantan gitaris-penulis lagunya, Noel Gallagher, merilis album masing-masing pada tahun ini. Beady Eye (BDI) domotori oleh Liam Gallagher, mantan vokalis britpop band yang populer dengan lagu Wonderwall. Liam yang juga adik Noel, memutuskan untuk mendirikan proyeknya sendiri tanpa si abang yang keluar pada 2009 (konon perseteruan The Gallaghers mencpaia puncaknya ketika itu), Beady Eye. Sepintas band ini tidak ada bedanya dengan Oasis (tanpa Noel), baik secara visual maupun dalam konteks musiknya. Singel kojo mereka, Four Letter Words, rajin wara-wiri di radio dan televisi. Ada pula lagu sedih berjudul The Beat Goes On, entah apa maksud Liam dengan judul ini (dia obsesi mati sama John Lennon!). High Flying Birds merupakan judul yang dipilih Noel untuk album barunya. Singelnya, The Death Of You And Me, berhasil mendapatkan jempol lebih banyak daripada Four Letter Wordsnya BDI di situs musik NME. Lagu ini sedikit mengingatkan akan lagu Oasis berjudul The