Waktunya Mourinho Bayar Kesabaran Fans MU
Mengawali musim dengan gagah, lalu limbung ketika musim memasuki tengah-tengah, itulah gambaran kiprah Manchester United di kompetisi liga Primer Inggris 2016/2017. Tanpa melupakan kebesaran mereka di masa lampau, MU yang sekarang tidak ubahnya tim semenjana. Lupakan rekor tak terkalahkan selma 17 laga di liga (setidaknya sampai tulisan ini dibuat), bercokol di bawah tim medioker semacam Tottenham dan Liverpool jelas bukan sesuatu yang membanggakan. Apalagi melihat si pembesut adalah pelatih paling angkuh sedunia, Jose Mourinho. Harapan mengembang di tiga kejuaraan lain: Liga Europa, Piala FA, dan Piala Liga. Secara berturut-turut ketiganya adalah turnamen yang gengsinya tidak sepadan, namun akan tetap membanggakan mengingat United masih dalam pacuan untuk memperebutkan posisi empat besar di liga. Untuk kejuaraan yang disebut terakhir, Minggu (26/2) malam nanti akan menjadi ajang pertama Mourinho unjuk kemampuannya melatih United. Reputasinya juara di empat liga berbeda akan semakin