Sejenak Geje

Dasar, keturunan Jan Pieterzoon Coen!! Makian begini beberapa kali saya dapati saat menonton adegan mendiang Dono dijahili teman-temannya dalam sinema Warkop DKI yang sering ditayangkan ulang oleh almarhum TPI. Tapi hey, ada yang menarik! yaitu terdapatnya nama seorang tokoh yang tidak main-main dalam sejarah Nusantara. Ehmm, Jan Pieterzoon Coen atau biasa disebut JP. Coen adalah seorang Gubernur Jendral Hindia-Belanda (1619-1623 dan 1627-1629). Bapak ini yang memberi nama Batavia (Betawi) pada sepetak daerah Jawa di bagian barat setelah menumpas orang-orang Banten dan Inggris yang mukim lebih dulu di sana. Sebagai seorang yang menyebalkan―menurut Dono dan sebagian besar orang Indonesia :D― Coen dikenal orang yang tegas dan nggak mau kompromi. Dulu rakyat Banda dan Jayakarta (Jakarta sekarang) dibikin menderita lair-batin sama meneer yang satu ini. Sifat itu dituangkan dalam satu slogannya yang melegenda : Dispereert niet, ontziet uw vijanden niet, want God is met ons. (pakailah Google Translate biar tau artinya :p) Yang unik, nama JP Coen justru mahsyur sebagai pahlawan di Tanah Tuliv sana. Bangsa pemakan keju dengan bangga mengabadikan nama tokoh kumpeni ini sebagai nama jalan dan ada satu gedung di Amsterdam bernama Coengebouw yang artinya Rumah Coen.. Penjahat perang bagi kita, pahlawan bagi mereka. :( Kini..65 tahun kita merdeka, tapi kok kita tetap begini-begini saja? Apa ini gar-gara kita hanya diwarisi sama nenek moyang kita berupa perasaan keterkalahan? Apa kita hanya bisa membenci-memaki-menyalahkan penjajah dan meratapi sejarah? (serius dikit gapapa, kan? :p) Seharusnya Dono tidak memaki penjajah, seharusnya beliau dengan bangga menyebut Ken Arok yang tidak kalah liciknya. :D Ingatlah, bangsa yang besar tidak hanya bangsa yang menghargai jasa pahlawannya, tapi juga mengingat-mengilhami-menghayati setiap semangatnya. :DD Mungkin di Belanda sana para bapak tidak ragu untuk―berkebalikan dengan Dono―memuji putra-putranya yang cerdik cendekia dengan : Dasar, keturunan Jan Pieterzoon Coen!! Syemarang, 8 November 2010

Comments

Popular posts from this blog

Disiplin Diri

Gunung

Piala Dunia