Tresno Mudik Bayram

Sabtu (28/11) sebuah pertunjukan musik dihelat di stadion Sirandu Pemalang. Konser ini bertajuk Neo Music For Neo Spirit. Sebagai penyelenggara adalah produsen rokok O Mild yang merupakan anak dari perusahaan Bentoel. Sedangkan bintang utamanya adalah 'TipeX'. Sebuah band beraliran ska dari Jakarta.
Saat jarum jam menunjuk angka sembilan. Tepat setelah band pembuka terakhir tampil, naiklah band para punggawa musik bertrompet ini ke atas panggung. 'Mawar Hitam' dijadikan appetizer buat penonton yang hadir dengan beragam dialek Jawa. Ada logat Pekalongan, Tegalan, Cirebon yang ngapak parah uga sempat terdengar. TipeX lalu memperkenalkan single dari album terbaru mereka, Festival Perasaan, yang berjudul Mungkinkah Dia. Lagu ini masih agak asing karena albumnya sendiri baru diluncurkan sebulan lalu. Melati aku benci Kamu, Dugem, Salam Rindu (kurang rancak sayang..) serta Pacar Barumu meluncur di menit-menit berikutnya.
Di sesi berikutnya penonton diberi kesempatan untuk merequest lagu oleh Tresno yang berayah asli Pemalang. Hadirin lalu memilih 'Kamu Nggak Sendirian' yang anthemic. Koor berujung pada moshing ketat para remaja yang hadir kebanyakan dengan dress hitam. 'Karena Cemburu' menyambung dengan cepat hingga penonton terbuai dalam satu pesona suasana rancak. Walau sebagian dari mereka tidak tahu bagaimana bergoyang pogo, antusiasme terhadap acara ini sangat tinggi. Bisa dmaklumi mengingat Pemalang bukanlah kota besar dimana konser bisa setiap saat diadakan. Di antara jeda Tresno mengucapkan terima kasihnya pada penonton-terutama yang dari Paduraksa dan pihak penyelenggara. Ciuman Pertama dibawakan minus Celsie Bakker yang pulang kampung ke Kanada. Hadirin diajak kembali ke 10 tahun lalu dengan 'Genit' sebagai mesin waktunya. Ah..jadi teringat masa-masa SMP dulu. Tapi sayang lagu wajib ini tidak menimbulkan riuh-rendah. Mungkin para penggemar yang kebanyakan remaja masih balita waktu itu. Namun tetap saja headbanging terlihat di tubuh bagian atas mereka. Konser cukup terganggu dengan ulah segelintir penonton bagian depan (bukan VIP!) yang saling pukul. Penonton bagian belakang secara sepakat sontak meneriakkan 'ndeso-ndeso!'. 'X-friends' lalu dipakai untuk menenangkan mereka.
Menjelang akhir acara 'Sakit Hati' secara sempurna drespons penonton dengan segala tarian yang mereka kuasai. Sayang, sekali lagi sayang, unsur dangdut yang terkandung dalam lagu yang meroketkan nama band pelopor ska di Indonesia tidak keluar sempurna meski Tresno meminta penonton angkat jempol ke atas tanda bergoyang. Ibarat kopi, kurang kental. Entah kenapa dengan lagu 'Pacar yang Baik', yang pasti begitu mendengar intro nih lagu penonton berhamburan keluar. Mungkin mereka cuma dapat jam malam sampai pukul 10.30 saja. Penutup yang pas karena lagu ini bercerita tentang cowok yang mengajak si cewek pulang karena hari sudah malam.
Good Night.




Punker Bijak, Berdiri Menginjak
generation Zero


Ponco Wiyono

Comments

Popular posts from this blog

Disiplin Diri

Gunung

Piala Dunia