Melihat Agnes Monica Mendewasa

Saya berdesir saat Sujiwo Tejo mengunggah video ia dan Agnes Monica bernyanyi langgam Jawa di twitter. Penyanyi berusia 34 tahun itu Juga terbahak2 saat Sujiwo Tejo mengatakan, Agnes tidak berdarah Indonesia melainkan berdarah Jawa. Terpikir, 10 tahun lalu apakah nona keturunan Tionghoa ini mau menyanyikan lagu jenis demikian?

Kesimpulan saya, Agnes kini tampak mengendur dan membumi karena ia dalam proses pendewasaan ini. Dan salah satu hal yang mendasarinya adalah keterpukulan.

Saya kira keterpukulan merupakan hal yang menentukan dewasanya seseorang. Ia akan menjadi lebih bijak dan memahami keadaan saat pengalaman batinnya menghebat.

Persis seperti cerita saya sendiri dulu, yang saat muda emoh mendengarkan lagu2 dangdut, India, atau campur sari. Alasannya ya karena lagu2 jenis itu tidak keren di mata saya. Kala itu saya berambisi menjadi musisi/wartawan musik top yang rujukan lagu2nya adalah musik dari luar negeri.

Beda ceritanya pada hari2 ini, ketika saya lebih bertoleransi terhadap semua jenis musik (meski di sisi lain saya juga sudah mengurangi frekuensi musik dan lagu2 di telinga saya).

Agnes, termutakhir dia diberitakan-kemudian dicibir-sebagai warga negara yang tidak punya rasa cinta Tanah Air karena dalam satu video wawancara ia mengaku tidak berdarah Imdonesia.

Sebenarnya keterpukulan Agnes ini bukanlah yang pertama, koar2 go international yang sudah ia lakukan sejak lama sebenarnya mengundang nyinyiran di seantero negeri. Namun gadis bernama belakang Moeljoto ini tak bergeming, ia tak pernah membalas cibiran atau mengkonfirmasi segalanya, di sisi lain ia tumbuh menjadi pribadi yang lebih dewasa.

Video menyanyikan langgam Jawa bersama Sujiwo Tejo buktinya.

Comments

Popular posts from this blog

Disiplin Diri

Gunung

Piala Dunia