Menyelamatkan Bahasa Indonesia

"Kenapa sih harus pakai kata hoax? Bukankah sudah ada kata palsu?"

"Kenapa hoax dibaca hoaks ya, seharusnya kan hoks.."

Dua pertanyaan tadi muncul secara acak di linimasa twitter saya. Tidak ada yang salah dengan klaim atas kedua pertanyaan yang juga mengandung pertanyaan itu. Yang jadi masalah adalah kenapa kita mudah sekali mengucapkan Bahasa Inggris tidak pada tempatnya.

Beberapa minggu yang lalu, seorang narasumber saya mengirim pesan singkat. Ia menanyakan gaya penulisan saya dalam salah satu artikel, yang menuliskan nama jabatan atasannya dalam Bahasa Indonesia. Saya jelaskan baik-baik, jika kaidah penulisan yang benar adalah menggunakan Bahasa Indonesia.

Di tempat narasumber saya bekerja ini, semua jabatan sebenarnya ditulis dalam Bahasa Inggris (!). Entah apa alasannya, yang jelas ketika saya sampaikan sesuatu yang menurut saya ganjil ini kepada salah satu pegawai, dia hanya bengong.

"Oh, begitu ya?" Bisa dijamin, pegawai yang saya beri penjelasan ini tidak begitu oleh dalam hal kaidah penulisan.

Sebenarnya saya sudah berulangkali menuliskan jabatan mereka dalam Bahasa Indonesia, namun tetap saya setiap menemui nama jabatan baru saya kesulitan menerjemahkannya ke dalam Bahasa Indonesia. Pernah suatu ketika, salah satu redaktur saya mintai masukan mengenai terjemahan yang pas untuk jabatan yang sedang saya tulis. Nama jabatannya adalah Shared Services Department Head.

Saya tak pernah mendengar jabatan semacam itu sebelumnya, dan redaktur saya ini berinisiatif membuka wikipedia guna mencari pengertiannya.

Sayang, kami gagal, tidak ada padanan yang pas dalam Bahasa Indonesia..

"Ditulis sesuai yang dikatakan saja.."

Dalam hati sebenarnya saya tidak terima bahasa yang saya cintai dikuya-kuya, bahkan oleh penuturnya sendiri. Masalah yang mengganjal ini terpecahkan saat saya bertemu rekan sesama wartawan dari Kompas, dan saya mintai masukan mengenai terjemahan yang tepat dari Shared Services Department Head.

"Tulis saja Kepala Humas.." ujarnya enteng.

Masalah lain muncul lagi, kali ini adalah ketika di perusahaan yang sama terjadi pelantikan pejabat baru. Salah satu jabatan tersebut yakni Safety Management System adn occupational Safety Health Section Head. Saya bingung, namun deadline menanti (apa terjemahan yang tepat untuk deadline/?). Singkat cerita saya tulis terjemahannnya dengan Kepala Seksi Sistem Manajemen Keselamatan dan Keselamatan Kesehatan.

Begitu kukonfirmasi ke salah satu pegawai, jawabannyapun enteng, "Mas, Kepala Seksi diganti saja dengan Asisten Manajer.."

Contoh di atas saya yakin hanya sebagian kecil dari banyaknya kasus yang sama, yang ditemui kawan-kawan wartawan di lapangan. Bagi yang cuek mungkin tidak masalah, namun bagi yang peduli, ini masalah serius. Saya selalu takut, jangan-jangan anak cucu kita nanti tidak hanya susah menggunakan dengan bahasa daerah, namun juga lupa dengan bagaimana berbahasa Indonesia secara baik dan benar, dan sesuai dengan waktu dan tempat.

Semoga saja tidak..
Tabik.

Comments

Popular posts from this blog

Disiplin Diri

Gunung

Piala Dunia